Selasa, 02 Mei 2017

Tugas softskill (Etika & Profesionalisme TSI #)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2003
TENTANG
KETENAGAKERJAAN

Pasal 35
(1) Pemberi kerja yang memerlukan tenaga kerja dapat merekrut sendiri tenaga kerja yang
dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan tenaga kerja.
(2) Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memberikan
perlindu ngan sejak rekrutmen sampai penempatan tenaga kerja
(3) Pemberi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam mempekerjakan tenaga kerja wajib memberi kan perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik tenaga kerja.

Contoh contoh kasus :
Kasus 1
Masalah pada Pasal 35 ayat (1), “Pemberi kerja yang memerlukan tenaga kerja dapat merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan tenaga kerja.” “Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) terdiri dari: (a) instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan; dan (b) lembaga swasta berbadan hukum.”
” Kesengsaraan yang ditimbulkan akibat pasal tersebut : Pertama, sulit mendapatkan jenjang karir, atau mungkin tidak sama sekali. Kedua, Pemotongan upah yang besar.  Kesengsaraan ketiga, jaminan sosial tenaga kerja tidak diurus.
Kasus 2
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sragen menyatakan pimpinan PJTKI PT.AW di Semarang berinisial ES (50), yang diduga melakukan perkosaan sadis terhadap 9 calon TKS, satu di antaranya asal Sragen, telah melanggar banyak  aturan.
Pihak Polda Jateng yang menangani kasus ini, diminta bisa menerapkan pasal berlapis mengingat ada beberapa indikasi kejahatan dan pelanggaran Undang-Undang dalam kasus tersebut.
Penasihat SBSI Sragen, Agus Wagiyarno mengungkapkan selain dugaan tindak pidana perkosaan, masih ada beberapa pelanggaran berimplikasi pidana yang bisa diterapkan untuk pimpinan PJTKI.
Mengacu Pasal 35 UU 39/2004 tentang Penempatan Tenaga Kerja dan Perlindungan TKI, TKI yang bekerja di sektor informal minimal harus berusia 21 tahun.
Fakta bahwa SMP sudah pernah dua kali dikirim ke Singapura pada 2014 lalu (masih berusia 17) oleh PJTKI itu, dinilai sudah pelanggaran penempatan anak di bawah umur.
Kasus 3
Terkait kasus kekerasan terhadap Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang dilakukan pelaku yang berinisial P beberapa hari lalu. Kadis Sosnakertran Provinsi Jambi HM Dianto, melalui Kabid Pengembangan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja (PHIPTK) Zulfan MH, mengatakan, pelaku terancam dikenakan sanksi hingga Rp 400 juta karena sudah menyalahi Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketanagakerjaan.
"Sudah jelas, dalam Undang-undang itu pada pasal 35 ayat 3 tentang ketenagakerjaan jelas berbunyi bahwa setiap tenaga kerja khususnya Pembantu Rumah Tangga (PRT) wajib mendapatkan perlindungan upah, jaminan kesehatan, keselamatan baik fisik maupun mental. Dan barang siapa melanggat bisa di denda mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 400 juta dan kurungan penjara hingga empat tahun


Senin, 20 Maret 2017

KODE ETIK PROFESI (Etika & Profesionalisme TSI #)

Perbedaan programmer dan software engineer


Deposit photos : Ilustraion Programmer
Pada artikel kali ini, saya akan mencoba mengulas mengenai perbedaan software engineer dan programmer . Sebenarnya sudah banyak artikel di situs lain yang juga membahas topik ini , dan saya akan mencoba menyimpulkannya.

1. Programmer
Programmer adalah seseorang yang mempunyai kemampuan khusus untuk menulis dan merancang program menggunakan bahasa pemrograman .
Lebih jelasnya rogrammer adalah seseorang yang melakukan penulisan dan pengubahan script atau kode sumber dari sumber sehingga dapat membentuk suatu program yang mempunyai suatu fungsi tertentu . Penyuntingan kode sumber meliputi proses pengetesan , analisis , pembetulan kesalahan , pengoptimasian algoritma , dan normalisasi kode .
Beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang programmer :
1.Memahami kode sumber yang ditulis sendiri pada saat ia tidak lagi mengingat detail mekanisme dari program tersebut .
2.Melanjutkan pengelolaan , menyesuaikan , mengembangkan , dan merombak untuk menyesuaikan program dengan kebutuhan pengguna tanpa mengorbankan perawatan di masa mendatang
3.Membaca program untuk memperkaya perkakas yang dimiliki seorang programmer untuk memecahkan masalah .

2. Software Engineer
Software Engineer lebih dari seorang programmer . Software Engineer selain menulis coding program, mereka juga menganalisa , merekayasa, spesifikasi , dan mengimplementasikan perangkat lunak . Software engineer memahami proses menghasilkan sebuah sebuah perangkat lunak yang berkualitas . Bagaiamana cara agar perangkat lunak yang dihasilkan bisa diterima di pasaran. Software Engineer juga harus memiliki jiwa kepemimpinan , dan mampu mengelola kelompok kerja agar tetap harmonis .
Lalu apa keterampilan yang dimiliki Software Engineer ?
Keterampilan yang dimiliki Software Engineer
1. Menguasai hal-hal yang dikuasi programmer, system analyst dan SQA Engineer .
2. Menguasi SDLC (System Development Life Cycle) / siklus hidup pengembangan sistem yang meliputi requiment, design, implementation / construction , testing , dan maintenance .
3. Menguasai metologi software development seperti RUP , Agile, XP , Scrum, dll .

Perbedaan Programmer dan Software Engineer :
Software engineer adalah orang yang melakukan proses engineering sedangkan programmer adalah orang yang melakukan proses programming . Lalu apa perbedanya ? Perbedaanya terletak pada :

1 . Kreatifitas

Ilustrasi : kreatifitas
Mungkin bila sudah membaca artikel mengenai “Perbedaan antara software engineer dan programmer” di situs lain pasti salah satu menyebutkan bahwa programmer ibarat koki dan software engineer sebagai chef . Koki dan chef sama saja , sama-sama masak , namun yang membedakan antara koki dan chef adalah kekreatifitasannya . Andai seorang koki dan chef diberikan sebutir telur dan disuruh memasakan telur itu dan kemudian menghidangkannya ke orang lain , maka yang dilakukan seorang koki adalah memasak telur itu kemudian memberikannya ke orang lain, sedangkan yang dilakukan chef adalah bagaimana membuat telur istimewa saat dihidangkan ke orang lain , segala proses akan dilakukan dengan teliti dan sebaik mungkin sebelum dihidangkan ke orang lain.
Sama halnya dengan programmer dan software engineer , programmer ibarat seorang koki dan software engineer seorang chef , programmer hanya menulis coding kemudian membuatnya menjadi sebuah perangkat lunak yang siap pakai . Sedangkan software engineer berfikir bagaimana perangkatl lunak istimewa dikalangan pengguna , mereka benar-bebar berfikir keras tentang fungsi , desain , dll .
Kreatifitas adalah salah satu pembeda antara programmer dan software engineer . Lalu pembeda antara programmer dan software engineer yaitu?

2. Letak tugas

Ilustrasi : letak tugas
Programmer melakukan tugasnya pada tahap construction . Setelah desaigner mendesain baru programmer yang mengimplementasikannya dengan menulis koding . Sedangkan software engineer lebih luas atau dapat dibilang semuanya .
Seperti yang tulis diatas pada keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang software engineer . Software engineer harus menguasi SDLC (System Development Life Cycle) / siklus hidup pengembangan sistem yang meliputi requiment, design, implementation / construction , testing , dan maintenance . Software engineer mampu menulis koding , tapi mereka juga mampu membuat kerangka atau desainnya .
Inilah pembeda antara programmer dan software engineer yang kedua , letak tugas . Lalu yang ketiga ?

3. Upah kerja

Ilustrasi : Upah kerja
Di Indonesia programmer diupah sekitar 4 – 7 juta perbulan sedangkan software engineer 10 – 17 juta perbulan .
Tapi sekarang di perusahaan di indonesia banyak melakukan suatu kecerdikan misalnya dengan menggaji programmer sama dengan UMR (Upah Minimum Regional) dan inilah yang membuat programmer tidak bekerja sepenuh hati .
Di Amerika upah Tenaga IT lebih tinggi dibandingkan Pegawai Negeri , hal ini karena karena banyak perubahan dilakukan oleh para programmer , sebut saja Bill Gates , Larry , Mark Zuckerberg . Mereka para programmer / software engineer yang mampu membuat negara amerika menjadi nagara adikdaya seperti saat ini . Upah kerja adalah pembeda antara programmer dan software engineer , upah kerja juga pembeda antara programmer Indonesia dan luar negeri .

Referensi :
1.      Dicky Kamarullah, Jumat 25 November 2016. Jurnal Seorang Programmer http://jurnalprogrammer.blogspot.co.id/
2.      Marsha , Minggu 19 Juni 2011. ETIKA PROFESI-Software Engineer
http://sharfinaq.blogspot.co.id/2011/06/etika-profesi-software-engineer.html

Jumat, 13 Januari 2017

tugas 4 pengantar telematika# Dampak perkembangan telematika berbasis internet

PENGANTAR TELEMATIKA
Dampak perkembangan telematika berbasis internet




Disusun Oleh
Rudy Haryanto
Kelas
4KA31



Universitas Gunadarma



Pengertian Telematika
Kata Telematika berasal dari bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai (the new hybrid technology) yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi.


Bidang yang Terkait dengan Telematika Berbasis Internet
Saat ini Telematika muncul sebagai bidang ilmu yang memfokuskan pada peningkatan interaksi di antara manusia atau proses melintasi jarak dan waktu melalui aplikasi Information and Communications Technology (ICT).Contohnya saja E-commerce Salah satu bidang yang di cakup dalam penerapan ilmu telematika adalah bidang ekonomi.
·         E-Government ( admnistrasi pemerintahan secara elektronik ) adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Contoh nyata dari program e-government ini adalah adanya badan khusus yang mengurus hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesi (TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia.
·         E-commerce ( transaksi jual beli secara elektronik ) merupakan suatu proses pembelian, penjualan, mentransfer, atau pertukaran produk, jasa, atau informasi melalui jaringan komputer termasuk internet.
·         E-learning ( pendidikan terbuka dengan metode jarak jauh ) merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan muridnya.
Semua itu mungkin telematika berbasis web, sedangkan diluar itu masih banyak lagi, seperti GPS ( Global Positioning System ), kompas digital, sistem navigasi dan lain sebagainya.
Mengingat besarnya penggunaan telematika dalam berbagai bidang, maka akan banyak memberikan dampak luas bagi masyarakat umum, khususnya dalam effisiensi waktu produktif, pemerataan distribusi, menyuguhkan banyak pilihan telematika dan sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanpa disadari telematika sebenarnya telah hidup dalam kegiatan sehari-hari masyarakat banyak apa lagi jika mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi, maka dampak dari telematika ini akan semakin besar pula.

Manfaat dan Dampak Negatif dari Telematika
Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana.

Dampak positif (keuntungan) dari perkembangan telematika antara lain :
·         Kemudahan dalam memperoleh Informasi secara cepat. Informasi yang diperoleh dapat bersifat real time artinya pada saat itu juga. Selain itu informasi yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung pada sumbernya sehingga mengurangi adanya distorsi informasi.
·         Transparasi dalam Informasi. Informasi dapat diketahui siapa saja karena adanya keterbukaan.
·         Kemudahan dalam memperoleh data. Dengan adanya perkembangan telematika kita dapat memperoleh data dan Informasi dari berbagai sumber, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
·         Penghematan Waktu. Orang tidak perlu lagi mengorban waktu untuk mengantri lama dalam melakukan transaksi keuangan tetapi cukup dengan melakukan transaksi melalui internet atau ponsel genggam.
·         Keuntungannya bagi masyarakat.
a.       Manfaat internet dalam e Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi dalam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
b.       Manfaat internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
c.       Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas.
d.      Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).
e.       Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya.
·         Keuntungannya bagi anak – anak.
a.       Diantara manfaat yang dapat diperoleh adalah penggunaan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.
b.      Manfaat lain bisa diperoleh anak lewat program aplikasi berbentuk games yang umumnya dirancang untuk tujuan permainan dan tidak secara khusus diberi muatan pendidikan tertentu. Beberapa aplikasi games dapat berupa petualangan, pengaturan strategi, simulasi, dan bermain peran (role-play).
c.       Dalam kaitan ini, komputer dalam proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak. Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak tidak cepat bosan, sehingga dapat merangsang anak mengetahui lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.

Dampak negatif (kerugian) dari perkembangan telematika antara lain :
·         Adanya cyber crime yaitu mengkloning data.
·         Menyadap data.
·         Mengubah data tanpa seizin pemilik data.
·         Kekurangannya bagi anak. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Nina mengungkapkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah Surfing (“berselancar”) di internet.
Hal – hal yang harus dilakukan oleh orang tua demi mencegah dampak negatif pada anak :
Ø  Orang tualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet. Karena itu, orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gaptek.
Sayangnya, seringkali anaknya sudah terlalu canggih, sementara orangtuanya tidak tahu apa-apa. Tidak tahu bagaimana membuka internet, juga tidak tahu apa-apa soal games yang suka dimainkan anak. Nanti ketika ada akibat buruknya, orangtua baru menyesal.
Ø  Gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
Ø  Letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
Ø  Cegah kecanduan. Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah kecendrungan munculnya ‘kecanduan’ anak pada komputer. Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.

v  Perkembangan Telematika Sebelum dan Sesudah Internet Muncul
Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.
Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat.Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.
Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9×11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Acaranya terbatas, hanya berupa permainan piano tunggal oleh B.J. Supriadi dengan pengaruh acara Alex Leo.
Lebih setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya.
Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televise.
Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan.
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication).
Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi.
Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.
Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.




Sumber:



Tugas 4 pengantar telematika# perkembangan GPS


PENGANTAR TELEMATIKA
Perkembangan GPS (Global Positioning System)




Disusun Oleh
Rudy Haryanto
Kelas
4KA31
  
Universitas Gunadarma



Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang.Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Global Positioning System atau yang lebih dikenal dengan GPS merupakan sistem navigasi satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DoD = United States Department of Defense). GPS memungkinkan kita mengetahui posisi geografis kita (lintang, bujur, dan ketinggian di atas permukaan laut). Jadi dimanapun kita berada di muka bumi ini, kita dapat mengetahui posisi kita dengan tepat.

GPS (Global Positioning System)
GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat  digunakan untuk menginformasikan penggunanya berada (secara global) di permukaan bumi  yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital.  Dimanapun posisi saat ini, maka GPS bisa membantu menunjukan arah, selama masih terlihat  langit. Layanan GPS ini tersedia gratis, bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun  kecuali membeli GPS recierver-rya.
Awalnya GPS hanya digunakan hanya untuk kepentingan militer, tapi pada tahun  1980-an dapat digunakan untuk kepentingan sipil. GPS dapat digunakan dimanapun juga  dalam 24 jam. Posisi unit GPS akan ditentukan berdasarkan titik-titik koordinat derajat  lintang dan bujur.
Pengertian GPS
Menurut (Winardi, 2006) adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi  dengan bantuan  penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24  satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS  India. 
Sistem GPS, yang nama aslinya adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing  and Ranging Global Positioning System), mempunyai tiga segmen yaitu : satelit, pengontrol,  dan penerima / pengguna. Satelit GPS yang mengorbit bumi, dengan orbit dan kedudukan  yang tetap (koordinatnya pasti), seluruhnya berjumlah 24 buah dimana 21 buah aktip bekerja  dan 3 buah sisanya adalah cadangan.
Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang  diberinama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari  satelit GPS. Posisi di ubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point  nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang  atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik. Sejak tahun 1980,  layanan GPS yang dulunya hanya untuk leperluan militer mulai terbuka untuk  publik. Uniknya, walau satelit-satelit tersebut berharga ratusan juta dolar, namun  setiap orang dapat menggunakannya dengan gratis. (Andy, 2009).
Satelit-satelit ini mengorbit pada ketinggian sekitar 12.000 mil dari  permukaan bumi. Posisi ini sangat ideal karena satelit dapat menjangkau area  coverage yang lebih luas. Satelit-satelit ini akan selalu berada posisi yang bisa  menjangkau semua area di atas permukaan bumi sehingga dapat meminimalkan  terjadinya blank spot (area yang tidak terjangkau oleh satelit). Setiap satelit  mampu mengelilingi bumi hanya dalam waktu 12 jam. Sangat cepat, sehingga  mereka selalu bisa menjangkau dimana pun posisi seseorang di atas permukaan  bumi.
GPS reciever sendiri berisi beberapa integrated circuit (IC) sehingga murah dan teknologinya mudah untuk di gunakan oleh semua orang. GPS dapat digunakan utnuk berbagai kepentingan, misalnya mobil, kapal, pesawat terbang,  pertanian dan di integrasikan dengan komputer maupun laptop.
Sejarah GPS
GPS dikembangkan pertama kali sebagai NAVSTAR Global Positioning  System (GPS) juga dikenal sebagai NAVigation System with Timing And  Ranging GPS. Sistem ini merupakan sistem penentuan posisi berbasis satelit, dan  sekaligus merupakan tonggak revolusi bidang pengukuran posisi dan navigasi.  Sistem GPS pada awalnya merupakan system navigasi ketentaraan yang  dirancang, dilaksanakan, dibiayai, dan dikelola oleh Jabatan Pertahanan Amerika  Serikat (DoD). Sistem ini dirancang oleh Jabatan Amerika Serikat sejak tahun  1973. Sistem ini adalah hasil gabungan program U.S. Navy TIMATION dan proyek U.S. Air Force 621B di bawah tanggung jawab Joint Program Office (JPO). Satelit GPS yang pertama telah diluncurkan pada tahun 1978. Pada  awalnya, penggunaan sistem ini ditujukan bagi pihak tentara Amerika Serikat saja  tetapi setelah diluluskan pada Kongres Amerika Serikat, penggunaan sistem  penentuan posisi ini terbuka untuk umum. Tujuan utama GPS adalah untuk  mewujudkan sistem penentuan posisi di darat, laut, dan udara bagi pihak tentara  Amerika Serikat dan sekutunya, namun kemudian sistem ini bebas digunakan oleh semua pengguna. Sistem ini dirancang untuk menggantikan berbagai sistem  navigasi yang telah digunakan.
Sistem Satelit GPS
Untuk menginformasikan posisi user, 24 satelit GPS yang ada di orbit  sekitar 12,000 mil di atas kita. Bergerak konstan bergerak mengelilingi bumi 12  jam dengan kecepatan 7,000 mil per jam. Satelit GPS berkekuatan energi sinar  matahari, mempunyai baterai cadangan untuk menjaga agar tetap berjalan pada  saat gerhana matahari atau pada saat tidak ada energi matahari. Roket penguat  kecil pada masing-masing satelit agar dapat mengorbit tepat pada tempatnya.

Satelit GPS adalah milik Departemen Pertahanan (Department of Defense)
 Amerika, adapun hal-hal lainnya mengenai GPS ini:
1.      Nama satelit adalah NAVSTAR 
2.      GPS satelit pertama kali adalah tahun 1978 
3.      Mulai ada 24 satelit dari tahun 1994   
4.      Satelit di ganti tiap 10 tahun sekali 
5.      GPS satelit beratnya kira-kira 2,000 pounds 
6.       Kekuatan transmiter hanya 50 watts atau kurang
Satelit-satelit GPS harus selalu berada pada posisi orbit yang tepat untuk  menjaga akurasi data yang dikirim ke GPS reciever, sehingga harus selalu  dipelihara agar posisinya tepat. Stasiun-stasiun pengendali di bumi ada di Hawaii,  Ascension Islan, Diego Garcia, Kwajalein dan Colorado Spring. Stasiun bumi  tersebut selalu memonitor posisi orbit jam jam satelit dan di pastikan selalu tepat.
Signal Satelit GPS
1 Carriers
Satelite GPS mengirim sinyal dalam dua frekuensi. L1 dengan 1575.42  Mhz dengan membawa dua status pesan dan pseudo-random code untuk  keperluan perhitungan wakt. L2 membawa 1227.60 MHz dengan menggunakaan  presesi yang lebih akurat karena untuk keperluan militer. 
Daya sinyal radio yang dipancarkan hanya berkisar antara 20-50 Watts. Ini  tergolong sangat rendah mengingat jarak antara GPS dan satelit sampai 12.000  mil. Sinyal dipancarkan secara line of sight (LOS), dapat melewati awan, kaca  tapi tidak dapat benda padat seperti gedung, gunung.
2 Pseudo-Random Codes
GPS yang digunakan untuk publik akan memantau frekuensi L1 pada UHF(Ultra High Frequency) 1575,42 MHz. Sinyal L1 yang dikirimkan akan memiliki pola-pola kode digital tertentu yang disebut sebagai pseudorandom. Sinyal yang  dikirimkan terdiri dari dua bagian yaitu kode Protected (P) dan Coarse/Acquisition (C/A). Kode yang dikirim juga unik antar satelit, sehingga  memungkinkan setiap receiver untuk membedakan sinyal yang dikirim oleh satu  satelit dengan satelit lainnya. Beberapa kode Protected (P) juga ada yang diacak,  agar tidak dapat diterima oleh GPS biasa. Sinyal yang diacak ini dikenal dengan istilah Anti Spoofing, yang biasanya digunakan oleh GPS khusus untuk keperluan  tertentu seperti militer.
3 Navigation Message
Ada sinyal frekuensi berkekuatan lemah yang di tambahkan pada kode L1  yang memberikan informasi tentang orbit satelit, clock corectionnya dan status  sistem lainnya.
Cara Kerja GPS
Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4  satelit. Pada prakteknya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12  chanel satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan  membuat GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh  satelit. Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang  diberikan juga akan semakin tinggi.
Cara kerja GPS secara logik ada 5 langkah: 
1. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.
2. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan travel time sinyal radio.
3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi waktu yang tinggi.
4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit dan ketingian pada orbitnya.
5. Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer sampai diterima receiver.

Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit yang  akurat dia dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS reciever mengambl  informasi itu dan dengan menggunakan perhitungan “triangulation” menghitung lokasi user dengan tepat. GPS reciever membandingkan waktu sinyal di kiirim  dengan waktu sinyal tersebut di terima. Dari informasi itu didapat diketahui  berapa jarak satelit. Dengan perhitungan jarak jarak GPS reciever dapat  melakukan perhitungan dan menentukan posisi user dan menampilkan dalam peta  elektronik.
Sebuah GPS reciever harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk  memenghitung posisi 2D (latitude dan longitude) dan track pergerakan. Jika GPS receiver dapat menerima empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi  3D (latitude, longitude dan altitude). Jika sudah dapat menentukan posisi user, selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain, seperti kecepatan, arah yang  dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit dan matahari  terbenam dan masih banyak lagi.
Satelit GPS dalam mengirim informasi waktu sangat presesi karena Satelit  tersebut memakai jam atom. Jam atom yang ada pada satelit jalam dengan partikel  atom yang di isolasi, sehingga dapat menghasilkan jam yang akurat dibandingkan  dengan jam biasa.
Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan  untuk menentukan informasi lokasi kita. Selain itu semakin banyak sinyal satelit yang dapat diterima maka akan semakin presesi data yang diterima karena ketiga  satelit mengirim pseudo-random code dan waktu yang sama.
Ketinggian itu menimbulkan keuntungan dalam mendukung proses kerja  GPS, bagi kita karena semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer, sehingga  gangguan semakin sedikit dan orbit yang cocok dan perhitungan matematika yang  cocok. Satelit harus teptap pada posisi yang tepat sehingga stasiun di bumi harus  terus memonitor setiap pergerakan satelit, dengan bantuan radar yang presesi  salalu di cek tentang altitude, posision dan kecepatannya.
Sistem koordinat pada GPS
Pengenalan tentang sistem koordinat sangat penting agar dapat menggunakan GPS secara optimum. Setidaknya ada dua klasifikasi tentang sistem  koordinat yang dipakai oleh GPS maupun dalam pemetaan yaitu : sistem  koordinat global yang biasa disebut sebagai koordinat geografi dan sistem  koordinat di dalam bidang proyeksi.
Koordinat geografi diukur dalam lintang dan bujur dalam besaran derajad  desimal, derajad menit desimal, atau derajad menit detikLintang diukur terhadap  equator sebagai titik nol (0° sampai 90° positif kearah utara dan 0° sampai 90°  negatif kearah selatan). Bujur diukur berdasarkan titik nol di Greenwich 0° sampai  180° kearah timur dan 0° sampai 180° kearah barat.
Koordinat di dalam bidang proyeksi merupakan koordinat yang dipakai  pada sistem proyeksi tertentu. Umumnya berkait erat dengan sistem proyeksinya,  walaupun adakalanya (karena itu memungkinkan) digunakan koordinat geografi  dalam bidang proyeksi. Beberapa sistem proyeksi yang lazim digunakan di Indonesia di antaranya adalah : proyeksi Merkator, Transverse Merkator,  Universal Tranverse Merkator (UTM), Kerucut Konformal. Masing-masing  sistem tersebut ada kelebihan dan kekurangan, dan pemilihan proyeksi umumnya  didasarkan pada tujuan peta yang akan dibuat. Dari beberapa sistem proyeksi  tersebut, proyeksi Tranverse Merkator dan proyeksi Universal Tranverse  Merkator-lah yang banyak dipakai di Indonesia. Peta-peta produksi Dinas Hidro  Oseanografi (Dishidros) umumnya menggunakan proyeksi Tranverse Merkator  dengan sistem koordinat Geografi atau UTM atau gabungan keduanya. Sedangkan peta-peta produksi Bakosurtanal umumnya menggunakan proyeksi UTM dengan sistem koordinat UTM atau Geografi atau gabungan keduanya.
Sistem koordinat dalam bidang proyeksi tidak dapat terlepas dari datum  yang digunakan. Ada dua macam datum yang umum digunakan dalam perpetaan  yaitu datum horisontal dan datum vertikal. Datum horisontal dipakai untuk  menentukan koordinat peta (X,Y), sedangkan datum vertikal untuk menentukan elevasi (peta topografi) ataupun kedalaman (peta batimetri). Perhitungan  dilakukan dengan transformasi matematis tertentu. Dengan demikian transformasi  antar datum, antar sistem proyeksi, dan antar sistem koordinat dapat dilakukan.  Untuk datum horisontal, peta umumnya menggunakan datum Padang (ID-74)  untuk peta-peta Bakosurtanal, dan menggunakan datum Jakarta (Batavia) untuk  peta-peta Dishidros.
Cara sinyal dapat menentukan lokasi
Sinyal yang dikirimkan oleh satelit ke GPS akan digunakan untuk  menghitung waktu perjalanan (travel time). Waktu perjalanan ini sering juga  disebut sebagai Time of Arrival (TOA). Sesuai dengan prinsip fisika, bahwa untuk  mengukur jarak dapat diperoleh dari waktu dikalikan dengan cepat rambat sinyal.  Maka, jarak antara satelit dengan GPS juga dapat diperoleh dari prinsip  fisika tersebut. Setiap sinyal yang dikirimkan oleh satelit akan juga berisi  informasi yang sangat detail, seperti orbit satelit, waktu, dan hambatan di  atmosfir. Satelit menggunakan jam atom yang merupakan satuan waktu paling  presisi.
Untuk dapat menentukan posisi dari sebuah GPS secara dua dimensi (jarak), dibutuhkan minimal tiga buah satelit. Empat buah satelit akan dibutuhkan agar didapatkan lokasi ketinggian (secara tiga dimensi). Setiap satelit akan  memancarkan sinyal yang akan diterima oleh GPS receiver. Sinyal ini akan  dibutuhkan untuk menghitung jarak dari masingmasing satelit ke GPS. Dari jarak  tersebut, akan diperoleh jari-jari lingkaran jangkauan setiap satelit. Lewat  perhitungan matematika yang cukup rumit, interseksi (perpotongan) setiap lingkaran jangkauan satelit tadi akan dapat digunakan untuk menentukan lokasi  dari GPS di permukaan bumi.
Penentuan Posisi dengan GPS
Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah pengukuran jarak  secara bersama-sama ke beberapa satelit (yang koordinatnya telah diketahui)  sekaligus. Untuk menentukan koordinat suatu titik di bumi, receiver setidaknya  membutuhkan 4 satelit yang dapat ditangkap sinyalnya dengan baik. Secara default posisi atau koordinat yang diperoleh bereferensi ke global datum yaitu World Geodetic System 1984 atau disingkat WGS'84.
Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS ini dibagi menjadi dua metode yaitu metode absolut dan metode relatif.
1. Metode absolut atau juga dikenal sebagai point positioning, menentukan  posisi hanya berdasarkan pada 1 pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian  posisi dalam beberapa meter (tidak berketelitian tinggi) dan umumnya hanya  diperuntukkan bagi keperluan navigasi.
2. Metode relatif atau sering disebut differential positioning, menetukan posisi dengan menggunakan lebih dari sebuah receiver. Satu GPS dipasang pada lokasi tertentu dimuka bumi dan secara terus menerus menerima sinyal dari satelit dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai referensi bagi yang lainnya. Metode ini menghasilkan posisi berketelitian tinggi (umumnya  kurang dari 1 meter) dan diaplikasikan untuk keperluan survei geodesi  ataupun pemetaan yang memerlukan ketelitian tinggi.
Untuk keperluan survei di wilayah terumbu karang, metode absolut yang  menggunakan single receiver tipe navigasi rasanya sudah cukup memadahi. Akan tetapi bila ingin mempelajari tentang pergeseran terumbu dari waktu ke waktu  misalnya, diperlukan metode relatif dengan menggunakan receiver tipe geodetic.  Perbincangan selanjutnya akan lebih ke penentuan posisi dengan GPS receiver tipe navigasi.
Beberapa kesalahan dalam penentuan posisi dengan metode absolut ini  antara lain disebabkan oleh : efek multipath, efek selective availability (SA), maupun kesalahan karena ketidaksinkronan antara peta kerja dan setting yang  dilakukan saat menggunakan GPS.
1. Multipath adalah fenomena dimana sinyal dari satelit tiba di anttenna receiver
melalui dua atau lebih lintasan yang berbeda. Hal ini biasa terjadi jikalau kita  melakukan pengukuran posisi di lokasi-lokasi yang dekatdengan benda  reflektif, seperti di samping gedung tinggi, di bawah kawat transmisi tegangan  tinggi atau lainnya. Untuk mengatasinya : hindari pengamatan dekat benda  reflektif, pakai satelit yang benar-benar baik saja, lakukan pengukuran  berulang-ulang dan dirata-rata hasilnya.
2. SA adalah teknik pemfilteran yang diaplikasikan untuk memproteksi ketelitian  tinggi GPS bagi khalayak umum dengan cara mengacak sinyal- sinyal dari satelit terutama yang berhubungan dengan informasi waktu. Koreksinya hanya dapat dilakukan oleh pihak yang berwenang mengelola GPS ataupun pihak  militer Amerika saja. Pihak-pihak lain yang mempunyai ijin untuk  menggunakan data berketelitian tinggi biasanya juga diberi tahu cara  koreksinya. SA ini merupakan sumber kesalahan paling besar bagi penentuan  posisi dengan metode absolut. Namun dengan menerapkan metode relatif  (differential positioning) kesalahan tersebut dapat dikurangi. Selain itu belum lama ini pihak militer Amerika telah merevisi kebijakan dalam menerapkan SA ini sehingga saat ini dengan metode absolut-pun ketelitiannya sudah  sangat baik dibanding sebelumnya (sudah tidak dalam puluhan meter lagi  kesalahannya). Ketidak akuratan posisi karena setting receiver yang tidak pas ini hanya dapat diatasi dengan menge-set parameter GPS saat dipakai sesuai  dengan parameter peta kerja yang dipergunakan. Hal tersebut biasanya terkait  dengan sistem proyeksi dan koordinat, serta datum yang digunakan dalam peta  kerja. 
Manfaat GPS
Dengan menggunakan GPS, seseorang dapat menandai semua lokasi yang  pernah di kunjungi. Ada banyak manfaat yang bisa diambil jika seseorang  mengetahui waypoint dari suatu tempat. Pertama, orang dapat memperkirakan  jarak lokasi yang akan dituju dengan lokasi asal. GPS keluaran terakhir dapat  memperkirakan jarak pengguna ke tujuan, sampai estimasi lamanya perjalanan  dengan kecepatan aktual yang sedang pengguna tersebut tempuh. Kedua, lokasi di  daratan memang cukup mudah untuk dikenali dan diidentifikasi. Namun, jika  seseorang kebetulan menemui tempat memancing yang sangat baik di tengah lautan ataupun tempat melihat matahari terbenam yang baik di puncak gunung, bagaimana cara menandai lokasi tersebut agar orang tersebut dapat balik lagi ke  lokasi itu di kemudian hari tanpa tersesat. Di saat seperti inilah sebuah GPS akan  menunjukkan manfaatnya.
Dengan teknologi GPS dapat digunakan untuk beberapa keperluan sesuai  dengan tujuannya. GPS dapat digunakan oleh peneliti, olahragawan, petani,  tentara, pilot, petualang, pendaki, pengantar barang, pelaut, kurir, penebang pohon, pemadam kebakaran dan orang dengan berbagai kepentingan untuk  meningkatkan produktivitas, keamanan, dan untuk kemudahan. 
Dari beberapa pemakaiaa di atas dikategorikan menjadi: 
1. Lokasi, digunakan untuk menentukan dimana lokasi suatu titik dipermukaan bumi berada.
2. Navigasi, membantu mencari lokasi suatu titik di bumi. 
3. Tracking, membantu untuk memonitoring pergerakan obyek.
4. Membantu memetakan posisi tertentu, dan perhitungan jaringan terdekat. 
5. Timing, dapat dijadikan dasar penentuan jam seluruh dunia, karena  memakai jam atom yang jauh lebih presesi di banding dengan jam biasa.
Model dan Interkoneksi GPS
Sebuah GPS juga memiliki firmware yang bisa di-upgrade. Upgrade  firmware ini biasanya disediakan pada site produsen GPS tersebut. Upgrade  firmware biasanya menggunakan kabel yang dibundel atau-pun tersedia sebagai  asesoris. Kabel ini juga ternyata bisa digunakan untuk menghubungkan GPS ke komputer (baik itu notebook, PC, maupun PDA dengan sedikit bantuan  konverter). Software GPS yang tersedia untuk berbagai platform tersebut juga cukup banyak. Dengan software tersebut, dapat dengan mudah mengunduh informasi dari GPS. Memori sebuah GPS memang relatif terbatas, sehingga  kemampuan ekstra untuk menyimpan informasi yang pernah ditempuh ke  PC/PDA (yang biasanya memiliki memori lebih besar) tentu akan sangat  menyenangkan. Untuk media komunikasi GPS dengan hardware lain selain kabel,  model GPS sekarang juga ada yang dilengkapi dengan Bluetooth, Infrared.
Berdasarkan fisik, model GPS dibagi menjadi beberapa tipe antara lain  model portable/handheld (ukurannya menyerupai ponsel), ada yang lebih besar  (biasanya digunakan di mobil/kapal), ada pula yang meng-gunakan interface khusus untuk dikoneksikan ke notebook maupun PDA (Palm, Pocket PC maupun Nokia Com-municator). 
GPS untuk keperluan diluar ruangan biasanya juga dilengkapi dengan  perlindungan anti air dan tahan ben-turan. Beberapa GPS keluaran terakhir bahkan  sudah menyediakan layar warna dan kemampuan komunikasi radio jarak pendek  (FRS/Family Radio Service). Tentu saja, semakin banyak feature yang ditawarkan pada sebuah GPS maka semakin tinggi pula harganya.
Istilah-istilah yang Penting pada GPS
Beberapa istilah penting yang penting untuk diketahui yang berhubungan  dengan GPS :
1. Waypoint
Istilah yang digunakan oleh GPS untuk suatu lokasi yang telah  ditandai. Waypoint terdiri dari koordinat lintang (latitude ) dan bujur  (longitude ). Sebuah waypoint biasa digambarkan dalam bentuk titik dan simbol sesuai dengan jenis lokasi.

2. Mark
Menandai suatu posisi tertentu pada GPS. Jika menandai lokasi menjadi waypoint,maka dikatakan telah melakukan marking.
3. Route
Kumpulan waypoint yang ingin seseorang tempuh secara berurutan dan dimasukkan ke dalam GPS.
4. Track
Arah perjalanan yang sedang ditempuh dengan menggunakan GPS. Biasanya digambarkan berupa garis pada display GPS.
5. Elevation
Istilah pada GPS untuk menentukan ketinggian. Ada dua jenis  pengukur ketinggian pada GPS, yaitu menggunakan alat klasik ‘barometer  ’ atau menggunakan perhitungan satelit. Pengukuran ketinggian  menggunakan barometer jauh lebih akurat di udara bebas,namun tidak bisa  bekerja dalam pesawat atau ruang vakum lainnya.Ini disebabkan oleh  perbedaan tekanan udara dalam ruang vakum dengan tekanan udara di  luar. Pengukuran ketinggian menggunakan satelit akan lebih akurat pada  tempat seperti itu.
6. Bearing
Arah/posisi yang ingin dituju. Contohnya, A ingin menuju ke suatu  lokasi di posisi B yang letaknya di Utara, maka bearing A dikatakan telah diset ke Utara.
7. Heading
Arah aktual yang sedang dijalankan. Contohnya, saat menuju ke  posisi B tadi, A menemui halangan sehingga harus memutar ke selatan  terlebih dahulu, maka heading A pada saat itu adalah selatan.




DAFTAR PUSTAKA